Assalamualikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, amanah adalah sunatullah yang harus dikerjakan dengan penuh keikhlasan, tanggungjawab dan kerendahan hati kepada Allah.
Namaku Faqihuddin Habibullah Al-Ihsany, panggilan faqih, lahir 26 Januari 1986. Banyak kenangan di masa kecilku di TK dan SD Hidayatullah. Di bangku sekolah dasar inilah, bakat oratorku terasah, Aku meraih juara 1 lomba pidato se-kecamatan Banyumanik, wah... subhanallah itu membuatku termotivasi untuk menjadi yang terbaik dalam hal berbicara di depan umum. Alhamdulillah, sejak kecil ayah dan ibuku membiasakan diriku dengan kemandirian, tanggungjawab dan percaya diri.Setiap liburan sekolah, di pesantren kilatkan diriku di Pesantren Al-Munawir, Pedurungan. Alhamdulillah, peringkat kelas tidak pernah keluar dari sepuluh besar. Kalau ingat masa kecil, rasanya tiada kenangan yang tak terlukiskan di masa kecil. Di penghujung akhir SD, mendapat peringkat terbaik kedua untuk NEM se-SD Islam Hidayatullah. He, he... di saat akhir SD, faqih kecil mulai disukai wanita.
Kalau kata orang, pesantren adalah kawah candradimukanya para pahlawan di zaman bahula. Pesantren Ngruki, menjadi pilihan belajarku hingga enam tahun. Masuk tahun 1997 lulus tahun 2003. Banyak hal tak lupakan di Pesantren, mulai dari ejekan untuk diriku (bayangkan selama enam tahun, ada enam nama ejekan buat diriku). Namun, selama enam tahun pula, alhamdulillah ada prestasi yang kubuat. Di tahun pertama, juara kedua lomba pidato Bahasa Indonesia se-Madrasah Mutawasithoh. Tahun kedua, lomba pidato bahasa arab juara ketiga, Tahun ketiga juara satu lomba pidato bahasa Indonesia se-MMT. Masuk ke Aliyah, darah muda faqih remaja timbul. Wah,.. Faqih mulai melakukan pelanggaran di Pesantren. Alhamdulillah, di tahun itu pula juara kedua lomba pidato bahasa arab se-Madrasah Aliyah di Aliyah. Saat diamanahi jadi bagian takmir di pondok, bakat suara kembali terasah. Di tahun itu, faqih menjadi juara harapan I Lomba pidato bahasa arab se-pondok pesantren Ngruki. Akhir di Pesantren ditandai dengan mulai munculnya bakat faqih sebagai guru bagi masyarakat sekitar. Satu hal yang kusenangi dari pondok, aku juga disayang oleh ummi matbakh (orang yang memasakkan makanan di Pesantren).
Alhamdulillah, usai dari pondok faqih melanjutkan di bangku kuliah. Pilihan di jurusan sejarah UNDIP dan Teknik Informatika UDINUS. Di bangku kuliah, bakat organisasi diasah. Sejak awal kuliah, faqih muda aktif di KAMMI, DPRa PKS, BAI Udinus, KMMS, Manunggal, HMTI, HMJ Sejarah, Rohis jurusan srjarah, DPM Udinus dan PII. Ternyata, di penghujung akhir kuliah, pilhan PII menjadi pilihan akhir sebelum terjun menjadi kader ummat.
Alhamdulillah, tinggal beberapa tahun lagi, faqih menyelesaikan amanah di PII. Artinya, sudah saatnya Faqih menjadi kader ummat, yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat. Tetap Semangat !
Mohon doanya semoga Faqih diberikan keridhoaan Allah dalam segala aktivitas yang dilakukan. Jazakumullah Khairan Katsiran.